Tanah tinggi Sumatera bagian Barat, yaitu :
Pegunungan Bukit Barisan.
Daerah kaki bukit atau piedmont dan pertemuan
anak-anak sungai sewaktu memasuki dataran rendah.
Daerah pesisir timur laut.
Ketiga kesatuan wilayah ini merupakan faktor
setempat yang sangat mementukan dalam pembentukan pola kebudayaan yang bersifat
peradaban. Faktor setempat yang berupa jaringan dan komoditi dengan frekuensi
tinggi sudah terbentuk lebih dulu dan berhasil mendorong manusia setempat
menciptakan pertumbuhan pola kebudayaan tinggi di Sumatera Selatan. Faktor
setempat inilah yang membuat Palembang menjadi ibukota Sriwijaya, yang
merupakan kekuatan politik dan ekonomi di zaman klasik pada wilayah Asia
Tenggara. Kejayaan Sriwijaya diambil oleh Kesultanan Palembang Darusallam pada
zaman madya sebagai kesultanan yang disegani dikawasan Nusantara
Sriwijaya, seperti juga bentuk-bentuk
pemerintahan di Asia Tenggara lainnya pada kurun waktu itu, bentuknya dikenal
sebagai Port-polity. Pengertian Port-polity secara sederhana bermula sebagai
sebuah pusat redistribusi, yang secara perlahan-lahan mengambil alih sejumlah bentuk
peningkatan kemajuan yang terkandung di dalam spektrum luas. Pusat pertumbuhan
dari sebuah Polity adalah entreport yang menghasilkan tambahan bagi kekayaan
dan kontak-kontak kebudayaan. Hasil-hasil ini diperoleh oleh para pemimpin
setempat. (dalam istilah Sriwijaya sebutannya adalah datu), dengan hasil ini
merupakan basis untuk penggunaan kekuatan ekonomi dan penguasaan politik di
Asia Tenggara.
0 komentar:
Posting Komentar