CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 27 Agustus 2013

Perjuangan Kedua Orangtuaku

Kebahagiaan akan terasa lebih lengkap apabila kita dikelilingi oleh orang yang kita cintai. Berbicara tentang cinta ada beberapa orang yang tentunya yang tidak diragukan lagi ketulusan cintanya dan tidak akan pernah melepaskan cinta mereka untuk kita yaitu keluarga terutama orang tua.
Keberhasilan dan perjuangan yang kita capai saat ini tidak terlepas dari cinta, kasih sayang, dukungan serta bimbingan dari orang tua bahagiaku surga mereka dan deritaku pilu mereka.
Aku berdiri mengenakan tongga ini disebuah jalan setapak yang gelap. Pandanganku tertujuh pada kedua orang dari kejauhan sana dengan senyuman yang tak asing dimataku. Dua orang yang sangat aku hargai, dua orang yang sangat aku hormati. Aku cintai dan aku sayangi ya.. mereka ibu dan ayahku.
 Dengan disertai senyuman aku berjalan menghampiri mereka seiring dengan langkah terlintas dibenakku atas apa yang mereka lakukan terhadap hidupku selama ini ibu yang telah menggandungku selama 9 bulan ibu yang sudah memperjuangkan hidup dan matinya hingga aku dapat lahir di dunia ini. Ibu juga yang telah merawatku dengan penuh tanda kasih sayang. Ayah yang telah mendidikku ayah yang rela bekerja banting tulang ihklas mengeluarkan keringat agar aku dapat menikmati hidup detik demi detik hari demi hari bahkan tahun demi. Tahun apakah yang dapat aku lakukan untuk membalas mereka?
 Sering aku menutup kuping seakan tidak mau mendengarkan nasehat mereka, sering juga aku bohong kepada mereka untuk kepuasanku, sering aku ngelawan jika mereka marah karena kenakalanku, sering juga aku membanting pintu dihadapan mereka jika mereka tidak mengabulkan permintaanku dan bahkan sering aku mengeluarkan kata-kata kasar yang tidak pantas mereka dengar dari bibirku “dasar cerewet”,”kuno”.  Tapi apakah mereka memendam rasa dendam terhadapku ?jawabannya adalah tidak…tidak sama sekali, mereka dapat tulus memaafkan kehilafanku, mereka tetap menyayangiku dalam setiap ketulusan nafas mereka, bahkan mereka tetap menyebut nama ku dengan setiap doa-doa mereka hingga aku menjadi seperti sekarang ini, ya tuhan betapa durhakanya aku tak sadarkah aku bahwa mereka orang yang sangat berarti dalam hidupku.
Langkah-langkahku terhenti dihadapan mereka dan kupandangi ibu dan ayahku inci demi inci badan yang dulu tegap kekar kini mulai membungkuk rambut yang dulu hitam kini mulai memutih dan kulit mereka yang dulu kencang kini mulai berkeriput kutatap mata mereka yang berbinar-binar yang mulai meneteskan air mata bahagiaku air mata haru air mata bangga melihatku memakai tongga ini  kucium tangan mereka kupeluk mereka sambil berkata “ibu ayah apa yang aku berikan hari ini tidak akan cukup membalas semua yang telah ibu dan ayah berikan selama ini kepadaku terima kasih bu terima kasih yah, aku sayang ibu dan ayah sampai akhir hayatku”.

0 komentar:

Posting Komentar