CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 13 November 2012

PESAWAT KERTAS



aku sangat gemar membuat seni lipat kertas ya origami namanya. Terutama aku sangat suka membuat pesawat kertas , biasanya aku membuatnya dengan kekasihku, rio namanya. Kesukaan ku terhadap pesawat kertas dikarnakan jarak rumahku dengan bandara cukup dekat yang selalu mengispitasiku.Aku dan rio seringkali pergi bermain atau sekedar mengobrol sambil duduk-duduk santai menikmati angin yang bertiup dengan pemandangan pesawat yang selalu terbang dan mendarat. Biasanya  di bukit kecil dekat dengan penerbangan pesawat.
Hari itu aku merasa bosan berada di rumah, kebetulan rio mengajakku pergi ke bukit kecil dekat bandara tempat biasa, disana kami bisa duduk-duduk. Aku pun memikirkan sesuatu tentang pesawat “hingga saat ini aku haya bisa melihat peswat itu terbang dan mendarat,mendengarkan suara berisik dari mesinnya tetapi aku belum kedalam pesawat itu, menaikinya, duduk disana, aku belum pernah merasakannya terserah aku mau dibawa kemana asalkan aku naik peasawat pulang - pergi dengan selamat, ya kan rio?”pikirku.  “iya kamu benar ki coba kita punya banyak uang dan naik pesawat itu tapi aku inginnya ke bali naik pesawat sama kamu.“ katanya yang mengejutkan hatiku “
Keesokan harinya sepulang sekolah aku mengajak rio pergi ke sana lagi dengan masih mengenakan pakaian sekolah tanpa pulang ke rumah . Aku dan rio sambil berlari menuju ke bukit kecil itu,  yang ingin melepaskan stres. Aku menggambil buku dan mengoyakkan kertas yang nantinya akan ku buat menjadi pesawat kertas, lalu tas ku lemparkan dari punggungku dan berlarian kesana kemari mengejar pesawat kertasku yang diterbangkan oleh hembusan angin yang sejuk. Rio pun hanya tersenyum melihatku “kenapa kamu nggak main padahal biasanya nggak kayak ini?” tanyaku heran. “aku lagi nggak pengen main pesawat kertas aku kesini ingin menemanimu main dan ingin melihat wajah ceriamu yang manis”jawabnya.  “ hahaha jangan gombal aku males dengar gombalan garing mu” jawabku sambil tertawa terbahak-bahak. “aku serius, aku ingin melihatmu senang dan sedih dan aku yang akan selalu menemanimu disini, aku ingin keingiankita nanti akan terwujud kita naik peawat ke bali pulang pergi dengan selamat” jawabnya serius.
Aku melihat tatapannya dengan penuh harapan dan mata yang berkaca-kaca. Aku pun membuat 2 pesawat kertas lagi untuk aku dan rio bermain dengan tulisan gapailah impianmu setinggi langit. “Nah ini aku buatkan pesawat kertas untukmu di dalamnya ada tulisan yang mugkin bisa memotivasimu aku juga sama ingn melihatmu senang dan sedih dan aku yang akan selalu menemanimu disini”kataku untuk memberinya semangat. “aku janji padamu suatu saat kita akan pergi ke bali naik pesawat OK?” jawabnya dengan penuh semangat. Aku tersenyum mendengannya di memberiku jari kelingking sebagai tanda janji nya padaku. Kami pun tersenyum satu sama lain yang berusaha ingin menggapai cita-cita masing-masing. Menjelang sore kami melihat mahari terbenam yang sangat indah. Burung-burung berkicauan,hembusan angin bertiup kesana kemari,dan suara mesin pesawat sebagai pelengkapnya.
Hari minggu tiba, pagi-pagi  rio mendatangi rumah ku tetapi ibu tidak mengizinkan aku bermain bersama rio. Ibuku takut seandainya nanti kami pulang sore seperti hari-hari sebelumnya. Ibuku lalu mendatangi rio dan diberikan nasehat. Dengat berat hati aku terpaksa tidak pergi kemana-mana.
Keesokan harinya aku berangkat ke sekolah seperti biasa bercengkrama dengan teman-temanku yang lainnya mengikuti pelajaran dengan baik tetapi setelah aku menyadarinya ternyata rio tidak sekolah datang,  itu hal yang biasa. Berminggu-minggu sudah dia tidak datang ke sekolah aku merasa kesepian dan selalu melihat bangkunya yang kosong di kelas. Sepulangnya aku sekolah aku pulang ke rumah dan aku menanyakan ke satpam sambil mengobrol dengannya “pak ngomong-ngomong bapak tau nggak penghuni rumah itu tuh kemana?”t anyaku penasaran. “oh yang rumah itu, rumah itu kan sudah dijual dek penghuninya sudah pndah ke Jakarta katanya sih karena dapat tugas ke Jakarta” jawab pak satpam dengan jelas
Setelah aku mengetahui kejadiannya, disaat itu lah aku meras kehilangan yang amat dalam dihidupku. Berjalan selangkah demi selangkah dengan badan yang lemas dan mata berkaca-kaca. Aku pergi ke bukit kecil itu. Aku duduk dan memegang pesawat kertas yang pernah aku mainkan dengan rio. Tetapi aku tidak ingin bersedih berlarut-larut atas kepergiannya untuk pergi ke Jakarta dan meninggalkan Palembang aku harus bisa menjalani hidup seperti biasanya  dan aku yakin suatu saat nanti dia akan datang dan memenuhi janjinya .
Enam tahun telah berlalu aku telah menjadi wanita karir yang cantik dan berwawasan tinggi. Aku sekarang sangat sibuk dengan pekerjaanku sekarang dan aku menikmatinya.walaupan sangat sibuk aku selalu tak lupa untuk pergi sesekali kebukit kecil tempat aku sering bermain pesawat kertas dengan rio. Aku berdiri diatas bukit itu dan melihat pemandangan pesawat dengan latar matahari terbenam dan aku sambil menjerit “rio kapan kita pergi naik pesawat bersama aku selalu menunggumu ingat janji mu kepada ku”
Minggu pagi aku pergi kesebuah acara kerjaku. Saat itu ayahku sedang tanaman. kemudian datanglah seorang pria tampan dan gagah menggunakan mobil mendatangi rumahku “asalamualikum kiky….kiky. oh permisi om saya ingin menemui kiky, kikynya ada om?”  Tanya laki-laki itu . “kiky sedang ada acara di kantor memangnya ada apa? ”jawab ayahku . “oh tidak apa-apa om kalo begitu terima kasih om tapi kalau kiky sudah pulang nanti bilang ada temannya yang lagi tunggu dia dibukit kecil dekat bandara” jawab laki-laki itu.
Selesainya dari acara kantor aku pun pulang “asalamualaikum kiky pulang” saapaanku “waalaikummussalam ki tadi ada temen mu, laki-laki mencarimu ada pesan darinya nanti kalau kamu sadah pulang disuruh pergi dibukit kecil dekat bandara” tanpa pikir panjang aku sudah tau laki-laki itu ,dia pasti sahabatku rio  aku segera berlari menuju ke bukit itu da berharap kalau dia masih ada.
Sesampainya ku di sana aku melihat seorang laki-laki yang sedang berdiri diatas bukit kecil itu sambil memegang pesawat kertas yang kusam dan 2 lembar tiket dia tersenyum kepadaku dan aku hanya bisa terpaku dan terharu hingga menitihkan air mata bahagia. Selama ini penantianku padanya tidak sia-sia dia lalu menghampiriku dan mengatakan “kiky apa kabar mu? suadah lama, ya kita tak bertemu. Oh ya aku benar-benar minta maaf padamu karena dulu aku tidak mengabarkannya padamu kalau aku pergi ke Jakarta karena ayahku pindah tugas. Disana aku mengikuti sekolah penerbangan aku mempelajarinya lebih dalam karena aku tahu kamu ingin pergi kemana saja asalkan naik pesawat sekarang aku telah bekerja menjadi pilot di salah satu penerbangan di Indonesia” katanya. “iya aku sudah tahu dan memahami permasalahannya,aku sudah merasa lega dan senang akhirnya kamu datang dan telah menggapai cita-citamu.” jawabku dengan penuh kegembiraan.”
“selama dijakarta aku tak pernah lupa kenangan kita aku masih menyimpan  pesawat kertas buatanmu dan selalu ku ingat dan aku telah membawakan tiket pesawat untukmu sekarang aku sangat ingin sekali menaiki pesawat denganmu, apakah kamu mau?”Tanyanya padaku. “aku mau dan selalu menantinya”





0 komentar:

Posting Komentar