CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 07 September 2013

Bahasa Katala (català)

Bahasa Katala (català) bahasa Roman yang dipertuturkan kira-kira 12 juta jiwa. Merupakan bahasa resmi Andorra dan bahasa resmi, bersama dengan bahasa Spanyol, di Katalonia (Catalunya), Valencia (País Valencià), Kepulauan Balearic dan kota di Pulau Sardinia Alghero (l'Alguer). Juga diucapkan di sebagian Aragon dan Murcia, Rousillon (Rosselló) di Prancis selatan, meski tak memiliki status resmi.
Bahasa di Valencia dikenal sebagai Valencian, meski beberapa penuturnya menolaknya sebagai bahasa terpisah. Kebanyakan linguis memandangnya sebagai varian bahasa Catalan.

Sejarah

Bahasa Katala muncul sebagai bahasa yang berbeda selama abad 10 dan 11. Selama abad 12, bahasa Katala mulai muncul dalam tulisan ilmiah, filsafat, keuangan, keagamaan, hukum, sastra dan dokumen sejarah. Saat itu, bahasa Latin dan Provençal ialah bahasa yang lebih dipilih buat teks sastra dan filsafat.
Setelah Perang Suksesi Spanyol (1705-1715), Philip V menghapuskan seluruh institusi pemerintahan yang saat itu ada di Katalonia dan hukum Spanyol yang dilaksanakan. Bahasa Katala mengalami masa-masa berbeda dari larangan dan peristiwa penindasan.
Di abad ke-19, masa penemuan kembali ekonomi, budaya dan nasional dimulai, dikenal sebagai Renaixença (Renaissance). Bahasa Katala dilahirkan lagi sebagai bahasa budaya sastra melalui Jocs Florals (Permainan Bunga – pertandingan puisi) dan tokoh-tokoh terhormat seperti Jacint Verdaguer, Narcís Oller dan Àngel Guimerà.
Renaixença menyebabkan kesadaran akan sedikitnya persatuan dalam penggunaan bahasa (tiada model buat bahasa tertulis yang umum) dan keperluan menyusun kaidah ejaan. Pendirian Institut d'Estudis Catalans (Institut Studi Bahasa Katala) pada 1907 membuka jalan penyusunan bahasa melalui penerbitan Normes ortogràfiques (Kaidah Ejaan) pada 1913, the Diccionari ortogràfic (Kamus Ejaan) pada 1917, dan Gramàtica catalana (Tata Bahasa Katala) oleh Pompeu Fabra pada 1918.
Selama 30 tahun pertama di abad 20, Katalonia mengalami masa kegairahan politik, berpuncak pada penemuan kembali tingkat kekuasaan politik dalam Generalitat (Pemerintahan Katalonia) selama 1930an. Selama Republik Kedua (1931-1939), bahasa Katala dikembalikan menjadi status bahasa resmi, yang telah hilang di abad 18.
Bagaimanapun, harapan di masa depan berkurang oleh Perang Saudara dan akibatnya. Penggunaan bahasa Katala di tingkat umum dilarang dan bahasa ini mundur di kampung halamannya.
Sejak perbaikan institusi demokrasi, ada proses mengadakan kembali bahasa Katala.





0 komentar:

Posting Komentar