Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung
dengan diluncurkannya Oeang
Repoeblik Indonesia (ORI) yang
menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadiRupiah.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia
tidak seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya
dengan nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut
campur tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi
masyarakat banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan
terjadinya ketidakstabilan pada ekonomi negara.[38]
Pemerintahaan Orde Baru segera menerapkan
disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi, menstabilkan mata uang,
penjadualan ulang hutang luar
negeri, dan berusaha menarik bantuan dan investasi asing.[38] Pada
era tahun 1970-an harga minyak bumi yang
meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan
ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981.[38] Reformasi
ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa
deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali,[38] selanjutnya
mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada industri-industri
berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997[39] Ekonomi
Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis
ekonomi yang
melanda sebagian besar Asia pada
saat itu,[40] yang
disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden
Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup
stabil. Pertumbuhan PDB Indonesia tahun
2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut. Namun demikian,
dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam memengaruhi tingkat
pengangguran, yaitu sebesar 9,75%. Perkiraan
tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan terdapat 49,0%
masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per hari.
1.
Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia,
meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama
termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet.[45] Sektor jasa adalah
penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor industri menyumbang 40,7%,
dan sektor pertanian menyumbang 14,0%.Meskipun
demikian, sektor pertanian mempekerjakan lebih banyak orang daripada
sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa
mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri sebesar 18,8%.
Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara
jirannya yaitu Malaysia, Singapura danAustralia.
Meski kaya akan sumber daya alam dan manusia,
Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian
besar disebabkan oleh korupsi yang
merajalela dalam pemerintahan. Lembaga Transparency
International menempatkan
Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari 180 negara dalam Indeks
Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007
0 komentar:
Posting Komentar