Wilayah Indonesia memiliki keanekaragaman
makhluk hidup yang tinggi sehingga oleh beberapa pihak wilayah ekologi
Indonesia disebut dengan istilah "Mega
biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang
tinggi" umumnya dikenal sebagai Indomalaya atau Malesiabedasarkan penelitian bahwa 10
persen tumbuhan, 12 persen mamalia, 16 persen reptil, 17 persen burung, 25
persen ikan yang ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya
1,3 % dari luas Bumi. Kekayaan makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat
ketiga setelah Brasil dan Republik
Demokratik Kongo.
Meskipun demikian, Guinness
World Records pada
2008 pernah mencatat rekor Indonesia sebagai negara yang paling kencang laju
kerusakan hutannya di dunia. Setiap tahun Indonesia kehilangan hutan seluas 1,8
juta hektar. Kerusakan yang terjadi di daerah hulu (hutan) juga turut merusak
kawasan di daerah hilir (pesisir).[86] Menurut
catatan Down The Earth,
proyek Asian
Development Bank (ADB)
di sektor kelautan Indonesia telah memicu terjadinya alih fungsi secara
besar-besaran hutan bakau menjadi kawasan pertambakan. Padahal hutan bakau,
selain berfungsi melindungi pantai dari abrasi, merupakan habitat yang baik
bagi berbagai jenis ikan. Kehancuran hutan bakau tersebut mengakibatkan nelayan
harus mencari ikan dengan jarak semakin jauh dan menambah biaya operasional
mereka dalam mencari ikan. Selain itu, hancurnya hutan bakau juga mengakibatkan
semakin rentannya kawasan pesisir Indonesia terhadap terjangan air pasang laut
dan banjir, terlebih di musim hujan
0 komentar:
Posting Komentar