Kinerja ekspor Sumatera Utara cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004 tercatat perolehan devisa mencapai US$4,24 milyar atau naik 57,72% dari tahun sebelumnya dari sektor ini.
Ekspor kopi dari
Sumatera Utara mencapai rekor tertinggi 46.290 ton dengan negara tujuan ekspor
utama Jepang selama
lima tahun terakhir. Ekspor kopi Sumut juga tercatat sebagai 10 besar produk
ekspor tertinggi dengan nilai US$3,25 juta atau 47.200,8 ton periode Januari
hingga Oktober 2005.
Dari
sektor garmen, ekspor garmen cenderung turun pada Januari 2006. Hasil industri
khusus pakaian jadi turun 42,59 persen dari US$ 1.066.124 pada tahun 2005,
menjadi US$ 2.053 pada tahun 2006 pada bulan yang sama.
Kinerja
ekspor impor beberapa hasil industri menunjukkan penurunan. Yakni furniture
turun 22,83 persen dari US$ 558.363 (2005) menjadi US$ 202.630 (2006), plywood
turun 24,07 persen dari US$ 19.771 menjadi US$ 8.237, misteric acid turun 27,89
persen yakni dari US$ 115.362 menjadi US$ 291.201, stearic acid turun 27,04
persen dari US$ 792.910 menjadi US$ 308.020, dan sabun noodles turun 26 persen
dari AS.689.025 menjadi US$ 248.053.
Kinerja
ekspor impor hasil pertanian juga mengalami penurunan yakni minyak atsiri turun
18 persen dari US$ 162.234 menjadi US$ 773.023, hasil laut/udang, minyak kelapa
dan kopi robusta juga mengalami penurunan cukup drastis hingga mencapai 97
persen. Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan (nilai di atas US$ Juta)
adalah biji kakao, hortikultura, kopi arabica, CPO, karet alam, hasil laut (non
udang). Untuk hasil industri yakni moulding, ban kendaraan dan sarung tangan
karet.
0 komentar:
Posting Komentar