Sumatera Barat pernah menjadi pusat pendidikan
di pulau Sumatera, terutama pendidikan Islam dengan surau sebagai
basis utamanya.[12] Pada
masa kolonial Hindia-Belanda, selain pendidikan Islam
berkembang pula pendidikan model Barat. Di tahun 1856, pemerintah
Hindia-Belanda mendirikan Sekolah Raja di Bukittinggi.
Selain sekolah yang dikelola oleh pemerintah, banyak pula sekolah yang dikelola
oleh swasta, seperti Sekolah Adabiah di Padang, INS Kayutanam, Sumatera Thawalib, dan Diniyyah Puteri di Padang Panjang.
Sehingga pada saat itu, Sumatera Barat merupakan salah satu wilayah
Hindia-Belanda yang memiliki jumlah sekolah dan pelajar cukup besar.[13]
Setelah masa kemerdekaan, di Sumatera Barat
juga banyak didirikan universitas dan sekolah tinggi. Bermula
dari Universitas
Andalas pada
tahun 1955, selanjutnya juga berdiriIAIN Imam Bonjol, Universitas
Negeri Padang, dan IPDN Bukittinggi. Beberapa universitas swasta terkemuka di
provinsi ini antara lain Universitas
Bung Hatta dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Kini hampir disetiap
kabupaten dan kota di Sumatera Barat telah memiliki perguruan tinggi, dengan jumlah terbesar
berada di Padang.
Pada tahun 2006, angka melek huruf latin di
provinsi ini mencapai 96,35%. Angka partisipasi sekolah untuk usia 19-24 tahun,
atau yang mengambil jenjang perguruan tinggi mencapai 27,8%. Angka ini berada
di atas rata-rata nasional yang hanya sebesar 16,13%.
0 komentar:
Posting Komentar