Komposisi etnis
Jawa Tengah pada tahun 2000
|
|
Etnis
|
Jumlah (%)
|
97,96
|
|
1,05
|
|
0,54
|
|
0,05
|
|
0,05
|
|
0,03
|
|
0,02
|
|
0,02
|
|
0,02
|
|
0,01
|
|
0,01
|
|
Lain-lain
|
0,24
|
Sumber: Sensus
Penduduk Tahun 2000[7]
|
Mayoritas penduduk Jawa Tengah adalah Suku Jawa. Jawa Tengah dikenal sebagai pusat budaya Jawa, di mana di kota Surakarta dan Yogyakarta terdapat
pusat istana kerajaan Jawa yang masih berdiri hingga kini.
Suku minoritas yang cukup signifikan adalah Tionghoa, terutama di kawasan perkotaan
meskipun di daerah pedesaan juga ditemukan. Pada umumnya mereka bergerak di
bidang perdagangan dan jasa. Komunitas Tionghoa sudah berbaur dengan Suku Jawa,
dan banyak di antara mereka yang menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang
kental sehari-harinya.
Selain itu di beberapa kota-kota besar di Jawa Tengah
ditemukan pula komunitas Arab-Indonesia.
Mirip dengan komunitas Tionghoa, mereka biasanya bergerak di bidang perdagangan
dan jasa.
Di daerah perbatasan dengan Jawa Barat terdapat pula orang Sunda yang sarat akan budaya
Sunda, terutama di wilayah Cilacap, Brebes, dan Banyumas. Di pedalaman Blora
(perbatasan dengan provinsi Jawa Timur) terdapat komunitas Samin yang terisolir, yang kasusnya
hampir sama dengan orang
Kanekes di Banten.
0 komentar:
Posting Komentar